Rabu, 09 Oktober 2013

Weleh..weleh....Ingin jadi Gelandangan Bayar 22 juta , Siapa Mau...?

Do you want to share?

Do you like this story?

Mungkin ini bagi orang yang sudah jenuh dengan kehidupan mewah selama ini, bisa mencoba jadi gelandangan. Ingin merasakan bagaimana susahnya jadi gelandangan. Tapi ya harus bayar 22 juta...he..he. Yang jelas bukan gelandangan di Indonesia lho....karena jelas nggak akan ada yang mau. Ini terjadi di AS . Lebih lanjut mengenai gelandangan yang harus bayar puluhan juta, simak artikel berikut yang saya kutip dari okezone.com.

SEATTLE - Seorang pria asal Kota Seattle, Amerika Serikat (AS), Mike Momany, memutuskan untuk menjadi seorang tunawisma karena penasaran merasakan bagaimana hidup menjadi gelandangan. Dia juga membuat program menjadi tunawisma dengan biaya pendaftaran sebesar USD2.000 atau sekira Rp22 Juta (Rp11.494 per USD).

Momany sebelumnya bekerja sebagai ahli komputer. Dia melihat hidupnya selama ini bergelimang kemewahan. Dia memutuskan untuk merasakan menjadi orang yang tidak memiliki apa-apa. Setelah mengalami kehidupan sebagai tunawisma, Momany menyarankan orang lain melakukan hal yang serupa.

Programnya dinamakan "Course in Applied Homelessness" yang dalam Bahasa Indonesia berarti "Kursus Tunawisma Terapan". Momany memastikan program ini akan sangat mengesankan dan membuat kita semakin paham akan diri sendiri.

Program ini dimulai dengan kegiatan yang berbeda selama tiga hari. Pada hari pertama, peserta diharuskan menyamar agar terlihat seperti tunawisma asli. Kemudian mereka harus berjalan-jalan di jalanan yang sibuk dan malam harinya pergi ke tempat penampungan tunawisma.

Pada hari kedua, ia menyarankan untuk mencoba mengemis atau tidur di bangku taman untuk mendapatkan suasana yang nyata seperti tunawisma. Pada hari ketiga saatnya makan gratis dan berjalan-jalan sampai malam sambil merayakan pengalaman sebagai tunawisma.

"Hal ini dilakukan untuk memberikan pengalaman kepada semua orang kalau hidup itu tak selamanya mudah," ujar Momany. Demikian dilansir Oddity Cental, Rabu (9/10/2013).

Namun aksi unik Momany ini mendapatkan banyak kritikan. "Saya khawatir ketika tunawisma dieksploitasi untuk memperoleh keuntungan sendiri," tulis seorang wanita di halaman Facebook-nya.

Momany mengatakan bahwa program ini hanya untuk pendidikan dan sebagian uang tersebut akan disumbangkan ke semua tunawisma yang mereka kunjungi selama program berlangsung.

Meskipun inisiatif Momany ini mungkin tampak aneh, beberapa orang melihatnya sebagai kesempatan pendidikan yang besar. Salah seorang mahasiswa sosiologi muda bahkan memintanya untuk mengatur jadwal tur untuknya dan beberapa temannya. (why)

YOU MIGHT ALSO LIKE

0 komentar:

Posting Komentar

Advertisements

Advertisements